Wednesday, March 4, 2015

Unsur Ekstrinsik dan Unsur Intrinsik cerpen “TAKDIRKU”



TAKDIRKU

     Gerimis tak berhenti juga, ditambah dengan Tari yang sejak pulang dari sekolah tadi tak keluar-keluar dari kamarnya. Padahal jam dinding hadiah dari temannya sudah menunjukkan pukul 17.15. Itu berarti adzan magrib semakin dekat.           
            Tari kembali melirik buku bututnya. Aduh! Susahnya, ia membanting napas kesal isi buku yang dibacanya dari tadi belum masuk juga ke otaknya. Karena capek, ia selonjoran di kasur bunga mawarnya itu. Tapi ia malah teringat oleh mantannya. Ditariknya foto tu dari dompetnya. Huh, seandainya! Adu, dia melulu. Malas ah!         
            Ia sekejap langsung menyembunyikan benda kenangannya dengan Audra itu di dompetnya. Bodohnya aku! Cewek berambut panjang hitam itu mengeluh, namun penyesalan yang menginjak-nginjak batinnya nggak pergi-pergi juga. Iih, Tari menggumam. Kenapa aku dulu menyia-nyiakannya,ya? Ga dewasa, kurang bersyukur? Atau, dia yang terlalu seperti anak kecil?       
            Kenangan itu masih tertempel di otak Tari, saat sosok yang dikenangnya itu memberikan surat kepadanya. Surat yang isinya mengajak Tari putus dengannya. Memang sosok Audra yang seperti anak kecil, pemalu, pintar, berkulit cokelat, wajahnya yang bersih, dan bertubuh tinggi itu bukan termasuk tipe Tari. Tapi ia sulit untuk memutuskan putus atau tidak pada saat itu. Selama ini semenjak putus dengan Audra, ia sering berkhayal, berkhayal seandainya ia bisa lebih berpikir dewasa lagi. Namun yang sudah terjadi tidak bisa kembali lagi.   
            Daripada ia teringat dengan kekerasan bapaknya, ia mending terlintas kenangannya dengan Audra. Plak!! Batin Tari tergoncang, tamparan bapaknya ke bundanya itu sampai menggerakkan gendang telinganya. Bapak, Bapak! Cukup! Tari berlari menangis. Tak heran kalau Tari terkadang berdiam diri di kelasnya. Wajah gelisahnya membuat dirinya penuh dengan misteri. Tapi sesungguhnya ia termasuk perempuan sabar dan kuat karena ia dapat bertahan dengan kondisin keluarga seperti itu.          
Tet tet tet! Bunyi bel sekolah Tari berdenting, yang menandakan jam istirahat telah usai. Namun      Tari masih tetap duduk terenung di bangkunya sampai Yanti sobatnya itu membangunkannya dari lamunannya.
“Tar!”
“Ei, kowe kok ngelamun aja toh?”    
“Iya nih, lagi pusing aku.”     
“Ooo, makanya kowe kok nggak sholat dhuha, biasanya kowekan rajin gitu.”
“He, itu itu Audra!” Yanti menyoel-nyoel Tari. Paan sih! Kalau kamu suka dia jangan kayak gini dong! Alah yang suka aku apa kowe, Ihiir!! Yanti menyindir sobatnya itu.
Tapi dengan kelucuan sahabatnya itu, akhirnya Tari dapat tersenyum yang sejak kemarin ia terus menangis dan bersedih karena bapaknya itu menampar bundanya yang tak sengaja mengingatkan bapaknya untuk tidak merokok dan pulang malam. Yan, aku tuh udah putus dengannya! Tari menyela sobatnya denan menahan ketawa sebab melihat wajah Yanti yang berekspresi kayak “Aming” komedian itu.          
            Tentu saja Tari nggak akan mengatakan ke Yanti kalau ia sedang sedih dan menangisi takdirnya. Batas bercerita tetap ada. Dan Tari tak ingin sobatnya itu bersedih lantaran kehidupannya yang menyedihkan.  
            Dan siang itu meskipun Tari mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, tapi pikirannya masih melayang kemana-mana. Seandainya Audra masih menjadi kekasihku! pasti masalahku akan reda dengan adanya dirinya. Huh malangnya nasibku. Eiiiiihh!! Teriakannya membuat sekelas gaduh dan kaget. Ini berawal dari Bejo yang menepuk bahu Tari.
“Tar, hihihihi, ngelamun aja, kesambet lo entar!” Bejo pura-pura tak ngerti kesalahannya. Padahal gara-gara dia Tari dipanggil ke depan oleh Bu Tartik, guru paling killer di sekolah.
“Tari! Maju ke depan.”          
“Oh, My God!”          
“Bilang apa kamu tadi ?”       
“Ndak Bu, ndak!”      
Semua teman Tari tertawa sambil menahan ketawa karena tak ingin Bu Tartik mendengar ketawa mereka, namun tidak dengan Yanti dan Audra. Mereka terlihat sedang berpikir sesuatu.
“Ono opo ya ma Tari ?”         
“Iya ya, ada apa dengan Tari, apa gara-gara aku ?”   
Teman sebangku Yanti dan yang tak lain adalah Audra mencetuskan kata-kata seperti itu. Dan membuat Yanti terkejut dan berpikir apa sebenarnya mereka berdua masih saling suka.
Tapi…………
Di lain posisi, Bu Tartik memarahi Tari abis-abisan.  
“Tariiiii, kamu itu! Kalau kamu tidak ingin mengikuti pelajaran saya. Kamu jangan menganggu pelajaran Ibu!” muka Tari yang memerah membuat dirinya tampak habis makan 100 cabe merah keriting yang biasa dilihatnya di dapur ketika ia memasak dengan bundanya.
Tet tet tet tet tet tet…………
Untung penderitaan Tari berhenti juga, bel sekolah yang memengakkan telinga itu menyelamatkan hidupnya hari ini. Tak hanya Tari, teman-temannya juga terselamatkan. Karena mereka ingin sekali tak mengikuti pelajaran ini. Tapi begitu melihat Bu Tartik, akhirnya mereka mengikutinya.    
“Duduk kamu! Ketua kelas pimpin doa!”     
“Iya Bu.” Tari dan ketua kelasnya menyahut bersama. Setelah Bu Tartik keluar dari kelas, Yanti dengan tas merah stroberinya itu langsung menyambar Tari. Tar kowe kenapa?           
“Iya, kamu kenapa ?” 
Oh My God, Audra! Tari yang semula cemberut langsung bersinar-sinar ketika Audra menghampiri dan perhatian kepadanya.     
“Aku nggak apa-apa kok Dra! Aku cuma cuma……..”        
“Cuma ngelamunin kamu Dra.” Bejo menyela perkataan Tari namun Yanti membela sobatnya.
“Bejo! kowe ojo ngono.”       
“Nggak nggak, aku lagi pusing aja, kamu nggak pulang Dra ?” Tari mengalihkan suasana dan itu berhasil.           
“Ya uda, aku pulang dulu ya.” Audra melirik Tari dengan senyumnya yang bisa membuat Tari mabuk kepayang. Bejo pun mengikutinya dari belakang.          
“Tar, kowe bener-bener pusing ta ?”  
“Ehmm, nggak sih, aku tadi lagi mikirin Audra tapi gara-gara Bejo tukang usil itu, aku jadi dicereweti Bu Tartik deh.”  
“Ooo, emang kowe tuh!”       
“Eeemang!!!” Tari menggoda sobatnya itu dan merangkulnya agar Yanti segera pulang dengannya. Lalu mereka harus masih menunggu kendaraan warna biru berlabelkan “AMG”(Arjosari-Gadang) itu.  
Jam 7 malam …………         
Bapak sedang menonton TV dan bapak memanggil Tari. Tak biasanya bapak mau bicara dengan Tari. Tari, sini!Bapak mau ngomong. Besok akan ada keluarga teman Bapak yang mau melamarmu, jadi besok kamu harus langsung pulang setelah jam sekolah selesai.
“Tapi Pak, saya masih sekolah, masak mau dilamar.”
“Kamu bisa tunangan dulu dan setelah lulus dari kuliah, kamu baru menikah dengannya!”
Bapak tidak mau mendengar alasan apapun dari Tari. Jika Bapak sudah bicara A, maka Tari harus mengikutinya. Tari tak tahu harus bagaimana, tak harus berbuat apa. Tari bingung! Tari harus bagaimana ya Allah ? Bunda mengetuk pintu kamar Tari dan setelah bunda masuk, mereka terlibat dalam pembicaraan.     
“Sabar ya anakku, Bunda selalu disini menemanimu.” Mereka menangis berdua. Keesokan harinya Tari tak masuk sekolah karena untuk masuk, ia terlalu capek. Capek menangis semalaman. Ini merupakan takdir atau hanya kebetulan saja, Audra juga tak masuk. Entah apa alasannya. Di sebuah rumah di jalan araya itu, ada perbincangan antar keluarga.
“Papa, Audra tak mau dijodohkan!” 
“Nak, dia baik buat kamu! Terserah alasan kamu apa, yang penting sekarang kamu siap-siap untuk sore nanti!”   
“Pa!!!”
Jam di kamar Tari sudah menunjukkan pukul 15.00 dan sebentar lagi ia akan dilamar. Bun! Aku nggak mau pake kebaya ini, ia melempar kebaya berwarna putih jika dipakenya akan pas di badannya yang ramping itu. Bunda, aku mau dengan perjodohan ini hanya karena agar Bunda tak disakiti Bapak! Tari memperjelas alasannya kepada Bundanya. Mendadak sebuah sedan hijau masuk pelan ke halaman rumah Tari dan berhenti tepat di depan teras. Bapak menyambut keluarga itu. Namun ada yang aneh, anak laki-laki dari keluarga itu terlihat murung dan malas sama seperti Tari. Selamat datang! Silahkan masuk. Bapak mempersilahkan mereka masuk.           
Dibantu dengan bunda, ia segera memakai sepatu highheels warna putih mengkilat itu dengan buru-buru. Meskipun terpaksa, Tari akhirnya keluar dan menemui keluarga pelamarnya.
Ketika Tari bertatap muka dengan anak laki-laki berjas hitam dengan kerah terbuka yang terlihat tampan saat itu, ia serasa mau pingsan di tempat. Apa kamu?kamu?? Tari terheran dengannya.
“Ya benar, aku Audra!” Dia memang Audra, mantanku. Oh, takdir macam apakah ini? Secara reflek, Tari langsung memeluk Audra dan ……………     
“Tar,Aku sayang kamu!”       
“Aku juga Dra, aku sayang kamu!”









Unsur Intrinsik
1. Tema : Percintaan dan takdir         
2. Amanat : a. Dalam menghadapi hal apapun harus bersikap dewasa dan berpikir panjang.
b. Sabarlah dalam menjalani kehidupan ini.
c. Percaya dengan takdir Allah SWT
d. Jangan menggunakan kekerasan dalam bertindak
e. Patuhilah dan hormati orang tua kita
f. Jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi
g. Jangan melamun dan tak fokus sewaktu pelajaran
3. Alur : Campuran
4. setting : a. Kamar tari
b. Kelas sehabis jam istirahat sekolah
c. ruang menonton TV
d. Kamar
e. Rumah di jalan Araya
f. rumah Tari
5. Penokohan/perwatakan : Tari : sabar, tabah, tertutup, kuat, taat beribadah, pelamun.
Audra : tidak dewasa, perhatian, pemalu
Yanti : medok, baik, perhatian, suka, melucu, setia kawan
Bapak : keras kepala, pemaksa, egois, suka memukul, mudah emosi
Bunda : sabar, penyayang, perhatian, lemah lembut, rela berkorban
Bejo : Usil, medok, nakal
Bu Tartik : Pemarah, tegas, killer
Papa : Egois
6. Sudut pandang : Orang ketiga serba tahu
Unsur ekstrinsik
Moral :
·         harus selalu bersifat sabar dalam mengenai apapun
·         patuh terhadap kedua orang tua
sosial : harus saling menghargai terhadap orang lain dalam hal apapun
Religi : Islam

KUMPULAN CERPEN MENARIK DAN TERBAIK



Persahabatan Yang Hancur Karena Cinta
oleh: Arum Nadia Hafifi

            Cinta itu memang kadang membuat orang lupa akan segalanya. Karena cinta kita relakan apapun yang kita miliki. Bagi kaum wanita mencintai itu lebih baik daripada dicintai. Jangan terlalu mengharapkan sesorang yang belum tentu mencintai kita tapi terimalah orang yang sudah mencintai kita apa adanya. Mencintai tapi tak dicintai itu seperti olahraga lama-lama supaya kurus tapi hasilnya nggak kurus-kurus. Belajarlah mencintai diri sendiri sebelum anda mencintai orang lain.

            Gue Amel siswa kelas X. Dulu gue selalu menolak dan mengabaikan orang yang mencintai gue, tapi sekarang malah tebalik gue selalu diabaikan sama orang yang gue cintai.

            Gue suka sama teman sekelas gue dan plus dia itu teman dekat gue, udah lumayan lamalah. Cowok itu namanya Nino anak rohis. Gue suka sama dia berawal dari perkenalan terus berteman lama-lama dekat dan akhirnya gue jadi jatuh cinta gini.

            Oh iya gue punya temen namanya Arum, dia temen gue dari SMP. Arum gue dan Nino itu berteman dekat sejak masuk SMA.

            Suatu hari gue ngeliat Arum sama Nino itu bercanda bareng dan mereka akrab banget seperti orang pacaran. Jujur gue cemburu, tapi gue nyembunyiinn itu dari Arum.

Lama-lama capek juga mendam rasa suka kayak gini. Akhirnya gue mutusin untuk cerita sama Arum.

``Rummmm gue mau ngomong sesuatu, tapi jangan bilang siapa-siapa``

``Ngomong apa?`` tanya Arum

`` Jujur gue suka sama Nino udah lama, dan gue cemburu kalo lo dekat sama Nino!`` Jawab
Amel

`` Lo suka Nino? Serius?`` Tanya Arum

`` Iya, tapi lo jangan bilang Ninonya`` gertak Amel

`` Iyaiya maaf ya kalo gue udah buat lo cemburu``

`` Okee ``

            Amel makin lama makin dekat dan Amel susah untuk ngelupain Nino. Amel berfikir Nino nggak akan pernah jatuh cinta sama Amel. Walau Amel udah ngerasa seperti itu tapi dia tetap berjuang. Tanpa disadari Arum ternyata juga suka sama Nino.


Amel mengetahui kalo Arum suka sama Nino. Nggak disengaja Amel membaca buku diary Arum. Disitu tertulis curhatan Arum tentang perasaannya kepada Nino.
Setelah Amel membaca buku diary Arum, dia merasa kecewa karena temen sendiri juga suka sama cowok yang sama. Tapi Amel berfikir rasa suka itu datangnya tiba-tiba jadi siapa pun berhak untuk suka sama Nino. Amel tetap terus berjuang mengambil hati Nino, walau harapanya kecil.

Di taman sekolah Amel melihat Arum dan Nino sedang berincang-bincang, tapi ini beda mereka terlihat serius. Amel penasaran dan akhirnya ia nguping dibalik pohon.

``Ruummm gue suka sama lo, lo mau nggak jadi pacar gue?`` Tanya Nino

Arum kaget dia bingung harus jawab apa, tapi akhirnya Arum menerima Nino jadi pacarnya tanpa memikirkan perasaan Amel sahabatnya sendiri.

`` Iya aku mau`` Jawab Arum

Amel yang mendengar jawaban Arum dibalik pohon kaget, dia tak menyangka sahabatnya akan tega. Tanpa berfikir Amel keluar dari belakang pohon.

`` Rumm lo pacaran sama Nino? Congrast ya lo udah bikin gue sakit hati``

Arum dan Nino kaget tiba-tiba Amel muncul dari belakang pohon dan bilang sperti itu.

`` Maafin gue Mell, tapi gue cinta sama Nino``

`` Yaudahlah ``

             Amel langsung pergi meninggalkan Arum dan Nino. Perasaanya campur aduk nggak karuan, dia masih bingung kenapa temannya tega melakukan hal itu. Padahal Arum tau kalo Amel udah lama ngejar-ngejar Nino.

            Persahabatan bisa hancur begitu saja karena cinta. Utamakan sahabat mu daripada pacarmu karena orang yang bakal selalu ada disaat kamu senang dan susah itu sahabat. Persahabatn yang dijalin cukup lama bisa hancur seketika karena masalah cinta.











Kisah Seorang Penjual Koran
Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam pun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya di tengah jalan yang masih lengang. Siapakah gerangan anak itu? Ia adalah seorang penjual Koran, yang bernama Doni.
Menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari beberapa penerbit. “Ambil berapa Doni?” tanya Bang Karno. “Biasa saja.”jawab Doni. Bang Karno mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Doni untuk langganannya. Setelah selesai, ia pun berangkat.
Ia mendatangi pelanggan-pelanggan setianya. Dari satu rumah ke rumah lainnya. Begitulah pekerjaan Doni setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya. Semua itu dikerjakannya dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.
Ketika Doni sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Doni jadi gemetaran. Benda apakah itu? Ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom dimana-mana. Doni khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Namun pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut. Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus. “Wah, apa isinya ini?’’tanyanya dalam hati. Doni segera membuka bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Doni membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho,…ini kan milik Pak Alif. Kasihan sekali Pak Alif , rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.
Apa yang diperkirakan Doni itu memamg benar. Rumah Pak Alif telah kemasukan maling tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh. Doni dengan segera memberitahukan Pak Alif. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan. Betapa senangnya Pak Alif karena perhiasan milik istrinya telah kembali. Ia sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur. Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Alif memberikan modal kepada Doni untuk membuka kios di rumahnya. Kini Doni tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. Ia cukup menunggu pembeli datang untuk berbelanja. Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Doni digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.

Gadis Penjaja Tikar
Suasana Kebun Raya Bogor dipenuhi dengan pengunjung. Laki-laki, perempuan, tua maupun muda semuanya ada disana. Saat itu adalah hari libur panjang sekolah sehingga banyak pengunjung yang pergi liburan. Mereka ingin menikmati suasana malam dan menghilangkan kejenuhan.
Seorang anak kecil tiba-tiba datang. Dengan pakaian sederhana, ia menjajakan tikar dari plastik kepada para pengunjung ke pengunjung lain, ia terus menawarkan tikarnya. “Pak, mau sewa tikar?”katanya pada Pak Umar. “Berapa harga sewa satu lembar tikarnya?”tanya Pak Umar. “Lima ribu rupiah, Pak!”jawabnya dengan suara lembut. “Bagaimana kalau Bapak ambil tiga puluh ribu rupiah?”tanya Pak Umar lagi. Gadis itu diam sejenak. Kemudian ia pun berkata,”Baiklah kalau begitu. Silahkan pilih, Pak!”
Pak Umar memilih tikar plastik yang akana disewanya. Dalam hati Pak Umar ada rasa tak tega terhadap gadis itu. Gadis berusia delapan tahun harus bekerja keras untuk mendapatkan uang. “Kamu sekolah?”tanya Pak Umar. “Sekolah, Pak! Saya kelas empat SD. “jawabnya.”Mengapa kamu menyewakan tikar plastik ini?”tanya Pak Umar lagi. “Saya harus membantu ibu saya. “jawab gadis itu. “Kemana ayahmu?”Pak Umar bertanya lagi. “Bapak telah lama meninggal dunia. Untuk itu, saya harus membantu ibu untuk mencari uang,”jawab gadis itu pelan. Mendengar cerita gadis tersebut, Pak Umar merasa terharu.
Pak Umar merasa kasihan terhadap anak tersebut. Diambilnya beberapa lembar uang dua puluh ribuan lalu diberikannya kepada gadis kecil itu. “Pak maaf, saya tidak boleh menerima uang jika tidak bekerja, “katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Mengapa?”tanya Pak Umar heran. “Kata ibu, saya boleh menerima uang kalau memamg hasil bekerja. Saya tidak boleh meminta belas kasihan dari orang. “Mendengar perkataan gadis itu, Pak Umar makin terharu. Ia tahu kalau ibu gadis kecil itu seorang yang berbudi luhur. “Begini saja, kalau memang harus bekerja, sekarang bantu Bapak beserta keluarga. Tolong kamu bawakan rantang ini. Kita akan makan bersama di bawah pohon yang rindang itu!” kata Pak Umar ramah. Pak Umar dan keluarga menuju ke bawah pohon yang rindang tersebut. Mereka pun menggelar tikar plastik yang baru saja disewanya. Gadis kecil itu pun diajak untuk makan bersama


Rangkuman Isi Buku Ilmu Pengetahuan Populer TERBARU !!!



Cara Pembuatan dan Manfaat Biogas
Identitas buku :
1. Penulis                  : Ir. L. Widarto dan FX. Sudarto C.Ph.
2. Penerbit                : Kanisius
3. Terbit tahun          : 1997
3. Jumlah bab           : V Bab
4. Jumlah halaman    : 34 halaman
          Biogas adalah gas yang dapat dihasilkan dari fermentasi feces(kotoran) ternak, misalnya, sapi, kerbau, kambing, ayam, dan lain-lain dalam suatu ruangan yang disebut
“digester”. Komponen-komponen biogas adalah gas methan, karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, karbon monoksida, oksigen, dan hidrogen.
Prinsip kerja pembentukan biogas adalah pengumpulan feces ternak ke dalam suatu tangki kedap udara yang disebut “digester” (pencerna). Di dalam digester tersebut, kotoran dicerna dan difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan komponen-komponen biogas. Gas yang timbul dari prose ini ditampung di dalam digester. Penumpukan produksi gas akan menimbulkan tekanan sehingga dapat disalurkan ke rumah dengan pipa. Gas yang dihasilkan dapat dipakai untuk masak dengan menggunakan kompor gas atau untuk penerangan dengan mengubah lampu petromaks sesuai dengan bahan bakar gas tadi. Gas yang dihasilkan ini sangat baik untuk pembakaran karena mampu menghasilkan panas yang cukup tinggi, apinya berwarna biru, tidak berbau, dan tidak berasap.
Pembuatan biogas dari kotoran ternak tidak menghilangkan manfaat lain sebagai pupuk kandang. Sebaliknya, pupuk yang dihasilkan justru menaikkan kandungan bahan organik sehingga menjadi pupuk kandang yang lebih baik. Pupuk tersebut terbentuk dari sisa proses fermentasi feces tadi yang memang harus dikeluarkan secara berkala agar tidak terjadi endapan padat yang dapat menganggu proses pembentukan biogas. Disamping itu, untuk menjaga proses fermentasi dapat berjalan dengan baik, maka setiap hari harus dilakukan pengadukan.
Manfaat pembuatan biogas dari kotoran ternak antara lain sebagai adalah berikut:
1.        Gas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mengganti kayu bakar yang tidak menimbulkan jelaga sehingga peralatan dan ruang dapur tetap bersih. Ditinjau dari segi kesehatan tdak akan terjadi rasa pedih pada mata dan sesak nafas akibat asap seperti pada pembakaran kayu.
2.                 Limbah digester biogas, baik yang padat maupun cair, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
3.       Kesehatan dan kebersihan lingkungan terjamin karena semua kotoran ternak langsung dimasukkan ke digester sehingga parasit-parasit cacing pita, cacing hati, dan lain-lain akan hancur di dalam digester. Disamping itu, ruang digester ini akan mengurangi bau yang menyengat dari kotoran ternak.




















Contoh Rangkuman Buku Ilmu Pengetahuan Populer
Rangkuman Buku Berjudul Petunjuk Praktis Menanam Tomat

Buku     : Petunjuk Praktis Menanam Tomat
Karya    : Neni Suhaeni
Cara Menanam Sayuran Buah Beribu Manfaat
Judul buku                  :  Petunjuk Praktis Menanam Tomat
Penulis                         :  Neni Suhaeni
Penerbit          :  Jembar Publishing
Tahun terbit     :  2007
Tebal buku     :  60 halaman
No. ISBN                    :  979-24-5603-1

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqrAxiA6vq2hd6AJSQrxOigL-qivfjudmlVel2R4v5MHULnDnXC03nQySVj-rYhGn0J7_YoZ-7npYnjndSknr7CH8OwOFsMmwDf3Ug-OsIDQxDU95RG3nTjsCDwemmW4ue7TQG7xfWglo/s320/tomat.jpg     Sayuran sangat besar manfaatnya bagi manusia, karena merupakan sumber vitamin dan mineral. Apalagi jika dikonsumsi dan dimasak dengan benar, sayuran sungguh bermanfaat tidak hanya bagi kehidupan melainkan juga bagi kesehatan manusia. Sayuran digolongkan atas bagian yang dikonsumsi, salah satunya adalah sayuran buah. Jenis sayuran ini sering dikonsumsi oleh manusia karena macamnya yang beragam juga manfaatnya yang besar. Contohnya adalah tomat. Banyak yang beranggapan bahwa bercocok tanam itu susah, terlebih lagi menanam sayuran. Tapi pendapat itu bisa dibilang benar namun juga salah, Karena dibalik semua itu tomat dan sayuran lainnya memiliki manfaat dan rasa yang nikmat.

     Buku berjudul “Petunjuk Praktis Menanam Tomat” merupakan solusi bagi para pemula dalam bidang pertanian khususnya tanaman tomat, karena buku ini akan membahas dan membantu untuk mengenal serta memperluas pengetahuan dalam bidang pertanian tentang sayuran buah, yaitu tomat. Tomat (Lycopersicum Esculentum) merupakan jenis sayuran buah tahunan yang dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Yang dimana buku ini juga telah merangkum dan memperjelas sebagian besar dari pengetahuan dan petunjuk-petunjuk praktis yang mempermudah para pemula di bidang pertanian untuk bercocok tanam tumbuhan tomat.

     Diawali dengan teknik pemilihan tanah, iklim, suhu, hingga pemilihan benih dan pembibitan. Dilanjut dengan cara pengolahan tanah, proses penanaman, dan penyapihan. Beserta tips dan saran anjuran dari penulis semasa penanaman yang membantu para pembaca untuk lebih memahami secara detail proses selama masa penanaman tumbuhan tomat. Disertai juga dengan tujuh cara dan langkah untuk memelihara tanaman tomat. Dimulai dari cara dan tahap penyiraman, penyulaman, pemberian lanjaran, pemupukan, penyiangan, pemangkasan, dan sampai pemberantasan hama. Tidak hanya itu, buku ini juga berisi serta penjelasan tentang macam-macam pupuk berdasarkan jenis, sifat, cara pemakaian, fungsi, dan pengaruhnya bagi tanaman, terutama tomat. Juga untuk membantu memperluas pengetahuan dalam bercocok tanam tomat, buku ini merangkum secara garis besar penjelasan menyangkut hama dan penyakit yang menyerang tanaman tomat juga dilengkapi dengan cara pencegahan dan pemberantasannya. Buku ini juga menjelaskan secara rinci tentang proses pemetikan buah tomat dan juga jenis buah tomat, hingga khasiat buah tomat bagi kesehatan tubuh yang biasanya diandalkan sebagai sumber vitamin A dan C , juga dengan sedikit vitamin B yang murah dan terjangkau bagi masyarakat. Dengan susunan yang dibuat semudah mungkin serta isi materi yang ringkas dan jelas membuat buku ini mudah dipahami dan dipraktikkan oleh segala lapisan pembaca, dan menjadi alternatif dalam bercocok tanam tomat. Terlebih, buku ini dikemas dalam ukuran yang relatif kecil (sekitar 15x20cm) dan harga yang relatif terjangkau.








Contoh rangkuman isi buku ilmu pengetahuan popular
http://www.produknaturalnusantara.com/wp-content/uploads/2013/10/budidaya-ikan-nila-cara-mudah-budidaya-ikan-nila.jpg             Data Buku Judul Buku: Budidaya Ikan Di Kantong Jaring Terapung Pengarang: Khoironi Penerbit: Balai Pustaka Budidaya Ikan Di Kantong Jaring Terapung Jaring terapung kini, telah banyak terpasang di danau atau bendungan, biasanya dirakit menjadi satu unit yang terdiri dari empet jaring kolam dan satu gudang. Jaring kolam biasanya berukuran panjang 7 cm, lebar 7 cm dan kedalaman 3 cm. Bahan yang diperlukan untuk membuat jaring atau unit jaring adalah bambu, drum, kayu kaso, jaring, jangkar besar dan kecil, tambang plastik, paku dan kawat.Cara merakit unit jaring yang pertama bambu dipasang diatas drum dipaku dengan kaso, kemudian jaring ditarik sesuai keinginan, selanjutnya jangkar besar dipasang kemudian dihanyutkan di dasar perairan, kantong jaring dipasang, dan yang terakhir jangkar kecil dipasang untuk meregangkan kantong jaring. Untuk menempatkan unit jaring dibutuhkan persyaratan agar dapat menilai jaring itu baik.
            Persyaratan itu adalah sebagai berikut luas perairan, kedalaman perairan, arus air, jalur angin kencang dan yang terakhir adalah sinar matahari. Pemeliharaan bisa dilakukan dengan dua sistem yaitu sistem tunggal dan sistem lapis. Yang akan kita bahas pertama yang akan kita bahas adalah cara pemeliharaan system tunggal. Yang pertama pendederan: Jaring yang digunakan halus dan diberi makanan tambahan telur rebus dan susu. Kemudian penderan yang ke dua dilakukan pelepasan benih dengan cara pak atau bungkus benih dibuka dan dibiarkan di perairan dengah bersih hingga bisa menyesuaikan diri.
            Selanjutnya adalah Pemberian pakan, biasanya benih ikan belum mengenal makanan maka dari itu kita harus memperkenalkan dengean cara memasang kain kemudian dibentangkan di jaring pada pemukaan tepi jaring kolam. Pakan yang digunakan berupa pelet khusus dan sebisa mungkin benih jangan sampai kelaparan. Penjarangan, yaitu penyortiran atau pengelompokan, dan yang terakhir adalah pemanenan, yaitu memanen ikan yang dipelihara biasanya pemanenan dilakukan setelah ikan dipelihara selama 1 bulan. Pemeliharaan sstem selapis yaitu dengan cara menggunakan kantong jaring berlapis, ada lapis atas dan lapis bawah. Ada dua sistem lapis per jaring kolam atau lapis per unit. Lapis per jaring kolam setiap jaringmenggunakan lapisan atas atau bawah sedangkan jika lapis per unit cukup satu saja yang diberi lapisan yaitu pada lapisan bawah jaring. Hal yang harus diperhatikan pada jaring apung yaitu memasang unit jaring dengan memperhatikan perkiraan, jaring harus diperiksa sebelum menebar benih ikan, agar ikan tidak takut pada orang kantong jaring diangkat dan ikan tidak diberi pakan satu hari setelah itu dikembalikan seperti semula, cuaca mendung ikan tidak boleh diberi pakan terlalu banyak, jika ada arus balik kotoran jaring diangkat ke atas.