Wednesday, March 4, 2015

Naskah Drama "Robohnya Surau Kami"



Kelompok : 2                                                       
peran

1.       Melly pefi lara                                      
Patima
2.       Satria agustin
marni
3.       Cindi nur halisa
Amina
4.       Erza mayori
Malaikat
5.       Mil tutut
Kakek
6.       Viti ahmad
Aja sidi
7.       Arif asari
Haji soleh
8.       Frans dani nasta
Haji muhasidin
9.       Yani oktaviani
monolok


Drama :
                Robohnya surau kami
              karya : AA NAVIS

Kalau beberapa tahun yang lalu tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, tuan akan berhenti dekat pasar , maka kira-kira sekilo meter dari pasar akan sampailah tuan di jalan kampung ku pada simpang kecil ke kanan , simpang yang kelima , membelok ke jalan jempit itu , dan di ujung jalan nanti akan tuan temui sebuah surau tua , dan di sana akan di temui seorang kakek tua yang sudah bertahun tahun ia menjadi garin,penjaga surau itu. Kakek itu biasanya duduk di peralataran kiri surau itu dengan berbagai tingkah ketuaanya dan ketaatannya beribadah.
Babak 1
“tiba-tiba kakek sedang duduk di pelantaran dating ajo sidi “
Ajo sidi : asalamualaikum kakek (sapa ajosidi )
Kakek : walaikum salam
Ajo sidi : kakek aku bias minta tolong kepadamu untuk mengasahkan pisau milikku
Kakek : tentu saja bias bukankan ini adalah pekerjaan yang aku lakukan setiap hari sabagai tukang asar keliling .
Ajo sadi : apakah kau tidak capek dengan propersimu yang menjadi tukang asa keliling
Kakek : tentu tidak , karena aku berkerja dengan penuh ikhlas
Ajosidi : apakan tak ter pikit oleh kakek untuk mempunyai istri ?
Kakek : dengan keadaan yang sudah tua ini buat apa lagi aku mempunyai istri , untuk hidup seharipun aku susah .
Ajo sidi : tidak terpikirkah oleh mu untuk mempunyai rumah ? (Tanya ajo sidi lagi )\
Kakek : sudah lama aku tinggal di surau ini dari muda sampai aku tua , surau ini sudah seperti rumah ku sendiri tempat aku beribadah.
Ajo sidi : dengan keadaanmu yang seperti ini , tidak punya istri dan tempat tinggal kau sama dg haji soleh …” ( memulai cerita )
Kakek :  siapa dia ..!
Ajo sidi : dia adalah seorang haji yang sudah meninggal dan masuk neraka .
Kakek : kenapa ? (Tanya kakek heran ) bukankah dia sudah naik haji dan berarti dia sudah mejadi pengikut tuhan di jalan yang benar ?
Ajo sidi : benar ..! tapi dia hanya mementingkan diri sendiri , tak punya ostri dan tak punya rumah sama seperti kakek maka akhirnya dia di masukan oleh tuhan ke neraka .
Kakek : benarkah yang kau katakana sidi ?
Ajo sidi :  kapankah aku berbohong pada kakek dan kapankah perkataan ku salah ?
Kakek : apakah nasibku apabilah mati kelak akan seperti haji soleh yang kau ceritakan
Ajo sidi : mungkin saja ia …”
Kakek : ( kakek terdiam dan berfikir panjang )
Ajo sidi : kalau begitu aku pamit dulu kek , nanti akan kembali mengambil pisau ku kek . asalamulaikum !!
Kakek : walaikumsalam
  Masih terpikir oleh kakek cerita ajo sidi barusan , kakek jadi melamun ia takut nasip kakek akan seperti haji soleh .kemudian patima menghampiri kakek dan melihat pisau yang terletak di samping kakek yang kelihatan sedikit asing .
Patima : pisau siapa ini kakek ? ( bertanya tiba-tiba )
Kakek : ajo sidi ( jawab kakek murung )
Patima : aja sidi ( Tanya aku heran )
Kakek : iya adalah seorang pembual yang bias mengikat orang-orang
Patima : apakah ajo sidi sudah membuat bualan tentang kakek ? dan bualan itu kah  yang menujakan kakek ? aku ingin tau ( lalu aku Tanya kakek lagi ) apa ceritanya kakek ?
Kakek : siapa ?
Patima : ajo sidi
Kakek : kurang ajar dia
Patima : kenapa kek ( Tanya aku heran )kakek : mudah-mudahan pisau ukur  ini yang u aar tajam-tajam mengeruk ke lehernya .
Patima : kakek marah
Kakek : marh  ya, kalau aku masih muda , tapi aku sudah tua , orang tua menahan ragam , sudalah aku tak marah-marah lagi , takut aku jikalau imanku rusak karena nya.
Patima : aku ingin tau ceritanya kek ..? (Tanya patima penasaran )
Kakek : terdiam, ( berat hatinya bercerita ) lalu kakek bertanya , kau kenal padaku bukan , sedari aku kecil aku disini , sendiri budakku bukan ? kau tau apa yang kulakukan semua ? buka, terkutukkah perbuatan ku di ikuti tuhan semua pekerjaanku ?
Patima : tapi aku tak perlu menjawabnya lagi . sebab aku tau kalau kakek sudah membuka mulutnya dia tak akan diam lagi , aku biarkan kakek dengan pertanyaan nya sendiri ( bicara dalam hati )
Kakek : sedari muda ku di sini , bukan ?? tak ku ingat punya istri , punya anak , punya keluarga seperti orang lain.
Patima : ia katakana kakek cerita itu kakek ?
Kakek : ia mengatakan aku terkutuk tapi begitulah kira” ( air mata kakek berlinang )
Babak II
Akhirnya kakek memulai ceritanya tentang haji soleh yang di ceritakan ajo sidi kepadanya setelah meninggal di neraka dengan segala pertanyaan allah .
Haji soleh : ya tuhanku
Tuhan : apa kerja di dunia
Haji soleh : aku menyembah engkau selalu tuhan
Tuhan : lain
Haji soleh : tak ada perkerjaan ku selain menyembahmu dan menyebut-nyebut namamu bukan dalam kaihmu ketika aku sakit namamu menjadi buahbibir ku dan aku selalu berdoa , mendoakan kemurahan hatimu .
Tuhan : lain ?
Haji soleh : sudah hamba ceritakn semua nya oh tuhan maha besar , lagi pengasih dan penyayang , adil dan maha tau .
Tuha : tak ada lagi ?
Haji soleh : o, oo, anu tuhan ku aku selalu membaca kitabmu
Tuhan : lain
Haji soleh : sudah hamba ceritakan semuanya , oh tuhan ku tapi kalau ada yang lupa akan ku katakan akupun bersyukur karena engkaulah maha tau
Tuhan : sungguh tak adalagi yang kau kerjakan di dunia ,selain yang aku ceritakan ?
Haji soleh : ya itu semua tuhanku
Tuhan : masuk kamu ( malaikat dating dan menjewer telinga haji soleh ke nerka )
Sampai di neraka haji soleh melihat semua merintih kesakitan  dan dia tak mengerti gengan keadaan dirinya , lalu haji soleh mendekati mereka dan bertanya ke salah satu dari mereka haji muhasidin .
Haji soleh : dengarkan semuanya ?
h.muhasidin : ada apa saudaraku
h. soleh : bagaimana tuha kita ini ? bukankah kita di suruh taat beribadah teguh beriman ? dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita , tapi sekarang kita di masukan ke neraka
Haji nuhasidin : ya kami juga heran , tengoklah itu orang-orang senegri dengan kita semua dan tak kurang ketaatanya beribadah ini sungguh tidak adil.
Haji soleh : memang tidak adil
h.muhasidin : kalau begitu kita harus meminta kesaksian atas kesalahan kita
haji soleh : kita harus mengingatkan tuhan kalau ia siap memasukan kita keneraka ini
h. muhasidin : benar, benar , benar …!!
Haji soleh : kalau tuahan tidak mau mengakui kesalahannya bagaimana
h. muhasidin : kita proses dan kita resolasikan
haji soleh : itu tergantung kepada ke adaan yang penting sekarang berdemotrasi menghadap tuhan
h. muhasidin : cocok sekali
lalu mereka berangkat bersama-sama menghadap tuhan
tuhan : kalian mau apa (tanya tuhan )
haji soleh : oh tuhan kami yang maha besar , kami yang slalu menyebut nama mu .
tuhan : kalian di dunia tinggal di mana ?
haji soleh : kami adalah umatmu yang tinggal di Indonesia
tuhan : oo, di negri yang tanahnya subur itu
haji soleh : ya benarlah tuhanku
tuhan : tanah yang mana kaya raya , penuh oleh logam , minyak dan berbagai bahan tambang bukan ?
haji soleh : benar,benar tuhan itulah negri kami .
kegembiraan mulai tergambar kembali di wajah mereka
tuhan : di negri mana tanahnya begitu subur hingga tanaman tumbuh tanpa di tanam
h.muhasidin : benar, benar , itulah negri kami
tuhan : di negri di mana yang penduduknya  sendiri melarat
h.muhasidin : ya,ya, itulah dia negri kami
tuhan : negri yang lama di perbudak oleh negri lain
h.muhasidin : ya tuhanku , sungguh laknat penjajah itu tuhanku
tuhan : dan hasil tanahmu mereka yang mengarutnya dan di angkutnya ke negrinya bukan ?
h.muhasidin : benar tuahan ku hingga kami tidak mendapatkan apapun
tuhan : di negri yang selalu berkelahi hingga kamu selalu berkelahi
h.muhasidin : benar tuhan , tapi bagi kami harta benda  itu kami mau tau
tuhan : kau rela tetap melarat bukan
h. muhasidin : benar , kami rela seklai tuhanku
tuhan : karena kerelaan mu itu anak cucumu tetap juga melarat bukan ?
h.muhasidin : sungguh anak cucu kami melarat , tapi mereka semua pintar mengaji , kitapmu hafal di luar kepala .
tuhan : mengapa kau biarkan anak diri mu melarat sehingga anak cucu mu teraniaya , sedangkan harta bendamu , kau berikan orang lain mengambilnya aku berlian negri yang kaya raya tapi kau malas .
h.soleh : memang kenapa tuhanku ?
tuhan : kau kira aku suka pujian , mabuk di sembah saja !! hai malaikat halau mereka ini ke neraka
malaikat menghampiri h.soleh dan h.muhasidin mereka semua menjadi pucat dan tidak berani berkata apa-apa lagi , kemudian haji soleh bertanya kepada ,malaikat
haji soleh : hai malaikat ! salah kah menurut pendapatu kjalau kami menyembah tuahan didunia
malaikat : tidak
haji soleh : lalu apa kesalahan kami ?
malaikat : kesalahan engkau adalah karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri kau takut karena itu kau taat beribadah
hai Soleh : iya malaikat oleh sebab itu kami selalu beribadah
malaikat : tapi kalian semua melupoakan anak istrimu, sehingga mereka kucar-kacir selamanya, inilah kesalahan kalian yang terbesar.
Haji Soleh : semua itu kami lakukan karna ingin selalu beribadah dan menyembah tuhanmu malaikat.
Malaikat : padahal didunia engkau berkaum bersaudara semuanya tapi kalian semua tidak memperdulikan merreka sedikitpun.
BABAK III
Demikian cerita yang diceritakan ajo sidi kepada kakek dan cerita ini membuat kakek menjadi murung dan akhirnya nekat bunuh diri dengan pisau yang diasarnya yang semula ia katakana untuk menggorok leher ajo sidi tapi sekarang pisau itu menggorok lehernya sendiri. Dan besok pagi ketika patima turun dari rumah marni member tau ku kakek meninggal.
Marni : apakah kau tidak pergi menyanguk? (Tanya sumarni)
Patima : siapa yang meninggal? (Tanya ku kaget)
Marni : kakek..”kakek…!
Patima : kapan kejadian itu terjadi? (Tanya aku)
Marni : tadi subuh kakek kedapatan meninggal disurau nya
Patiama : kenapa bisa, kemaren aku ketempat kakek dan beliau masih sehat.
Marni : kakek meninggal dalam keadaan menggerikan.
Patima : kakek meninggal bunuh diri disurau dengan menggorok lehernya sendiri dengan pisau cukur.
Patima : astaga (kaget) apa yang dilakukan kakek? Aku tidak percaya aku tau siapa kakek dan aku kenal dia, kakek tidak mungkin melakukan itu.
Marni : tapi begitulah kenyataannya patima.
Patima : iya aku segera ke sana, ajo sidi punya gara-gara (kata patima dan meninggalkan marni yang tercengang-cengang)
Kemudian patima mencari ajo sidi kerumahnya, tapi  patima hanya berjumpa dengan istrinya.
Patima : tok..tok.. (mengetuk rumah ajo sidi)
Amina : masuk..
Patima : apakah ajo sidi dirumah?
Amina : dia sudah pergi.
Patima : tidakkah dia tau kakek meninggal.
Amina : sudah. Dan dia meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat kakek tujuh lapis.
Patima : kakek meninggal pasti disebabkan ajo sidi, aku yakin itu
Amina : emang apa yang sudah dilakukan suamiku.?
Patima : kakek pernah bercerita tentang haji soleh yang sudah meninggal dan masuk neraka, padahal ia taat beribadah, sama seperti kakek, semula ajo sidi yang menceritakan kepada kakek.
Amina : lalu apa hubungannya dengan menminggalnya kakek? (Tanya amina tidak mengerti)
Patima: karena kakek takut akan nasibnya seperti haji soleh sehingga kakek nekat bunuh atas cerita itu.
Amina : sungguh …! Aku tidak percaya atas semua ini.
Patima : percaya tak percaya tapi inilah kenyataannya. Sekarang dia sedikitpun tidak bertanggung jawab dan kemana dia ?
Patima : kerja                                                 ..
patima : kerja..? (mengulangi Tanya dengan ketidak percayaan)
Iya, dia pergi bekerja, mungkin ia lama untuk pulang?
Patima : sungguh tidak punya hati suami mu itu.
Amina : aku minta maaf atas kesalahan dan perlakuan suamiku kepada kakek, aku sungguh tidak terpikir akan seperti ini.
Patima : berdoalah semoga allah memaafkan suamimu yang pembual itu.
Amina : iya semoga allah Memaafkan nya,, amin
Patima : kalau begitu aku pergi menyenguk dulu.
Amina : akupun akan pergi kesana.
Patima pun pergi meninggalkan amina dan menuju ke surau yang tempat kakek tinggal.
Setelah kakek meninggal tak ada lagi yang mengurus dan menghuni surau ini lagi. Sehingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan apa yang disukai mereka dan perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering mencopoti papan dinding atau lantai pada malam hari. Terutama ialah sifat masa bodoh manusia yang tidak memelihara apa yang tidak dijaga lagi. Dan biang keladi dari kerobohan surau tua ini ialah sebuah dongengan yang tak dapat disangkal keberadaannya.
                                                                                                Karya : Melly P.L





3 comments:

  1. Beberapa kalimat ad yang typo + penggunaan tanda (?!, .) juga harus ditingkatkan
    Thank you juga atas blog ini :)

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete